Jumat, 13 April 2012
Antara Seminar & Olimpiade Akuntansi
06.17 |
Diposting oleh
AL_fhiesya |
Edit Entri
Ntah kapan tepatnya aku mengenal sosoknya, yang aku ingat sejak saat aku & dia jadi panitia untuk seminar & olimpiade akuntansi yang diadakan HMJ Akuntansi di kampus. Dan percakapan ku dengannya dimulai saat aku meminjam sendalnya untuk shalat magrib. Saat itu aku hanya tau dia adalah seniorku, tanpa tau siapa namanya.
Sampai saat aku mengembalikan sendalnya, aku merasakan sesuatu yang berbeda, sempat terpikir ini cinta tapi dengan sebisa mungkin ku tepis. Mana mungkin ini cinta, kenal aja enggak. Aku berusaha menyelami rasaku sendiri dan menyimpulkan bahwa ini hanya kagum walau hati kecilku berteriak kencang menolak pernyataanku.
Malam itu pun berlalu, maka kenangan singkat yang aku tak tau apa itu pun ikut berlalu. Alhamdulillah, keesokan harinya seminar akuntansi terlaksana dengan baik. Tak banyak hal yang membuatku ingin mengingat sebentuk rasa yang tiba-tiba hadir untuk sang seniorku itu. Begitu banyak hal yang membuatku tak ingin merasakan rasa itu. Aku ini hanya sesosok manusia biasa yang berusaha tegar dibalik kerapuhanku.
Seminar pun selesai diadakan, saatnya seluruh panitia berkumpul di ruangan, termasuk aku dan dia. Tapi berbeda dengan hari ini karena aku sudah tau siapa nama sosok yang berhasil meruntuhkan tembok hatiku yang penuh luka ini. Dia adalah Faisal Amin, seniorku. Detak jantung ini semakin tak menentu setiap aku menatapnya. Ya Allah, aku begitu takut dengan rasaku sendiri.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja aku dan dia hanya berdua di ruangan itu. Tubuhku kaku tak bergeming. Tak ada yang mampu ku lakukan kecuali diam dalam rasaku. Berulang kali aku membentak hatiku sendiri untuk sadar dari semua mimpi ini. Sadar bahwa aku tak mungkin memilikinya.
Kemudian aku mendengar langkah kaki yang berusaha aku abaikan. Dia menghampiriku dan duduk tepat dihadapanku. Ya Allah, cobaan apalagi ini???? Aku tlah memaki hatiku untuk tak memperdulikan rasaku tapi kini dia ada di depanku. Aku tertunduk, menundukkan rasa yang semakin tak terkendali.
Dia memulai percakapan ringan, banyak hal yang mampu tercipta dari percakapan kami ini. Ruangan yang begitu dingin seketika terasa hangat di dekatnya. Mungkin rasa ini semakin menancap hebat di dasar hatiku. Kami pun memulai pertemanan di jejaring sosial, FB. Sejak saat itulah aku dekat dengannya.
Hari pun berganti, saat ini olimpiade akuntansi tingkat SMA/SMK diadakan. Hampir di setiap sudut tempat aku dapat melihatnya. Bagaimana tidak, aku dan dia bagian dari kegiatan yang sedang diadakan. Aku berusaha membagi sedikit hal gila yang sedang aku rasakan ini dengan sahabatku, EL. Tak begitu banyak tanggapan darinya, dia selalu setuju dengan hal yang membuatku bahagia. Tapi saat ini aku bahkan sangat bingung dengan keadaan hatiku. Terkadang aku begitu menikmati rasa indah ini tapi terkadang aku begitu takut dengan rasa sakit yang siap menyerangku.
Sayang dan cinta, rasa ini semakin tumbuh tak terkendali. Hingga tanganku gemetar hebat saat dia di dekatku. Sial, ini hal yang benar-benar membuatku gila. Aku bisa semakin gila bila ini hanya perasaanku saja.
Seminar dan olimpiade akuntansi pun berlalu, kegiatan selesai. Aku dan dia kini lebih banyak dekat lewat jejaring sosial. Hingga akhirnya kami mengetahui nomor telpon masing-masing dan mulai lebih dekat via sms. Tugasku semakin berat untuk berusaha menghentikan rasa yang terlanjur bersemi di relung hati ini.
Seminggu setelah kegiatan itu aku dan dia sering bertemu walau untuk tujuan yang aku sendiri tak mengerti apa, bahkan dari pagi. Padahal biasanya aku adalah mahasiswi yang datang ke kampus sesuai jam kuliahku saja, tapi mendadak aku jadi rajin ke kampus bahkan betah di kampus seharian bersamanya. Kami menghabiskan waktu duduk berdua di sudut kampus sambil menikmati segelas minuman. Tak heran timbul banyak gosip di kalangan kampus, khususnya teman-teman kami. Aku menceritakan hal itu kepadanya dan menyuruhnya untuk menjelaskan sesuatu pada teman-temannya, karena aku tak ingin merasa GR dengan gosip yang ada. Aku cukup sadar diri tentang siapa aku. Tapi dia tak menghiraukan permintaanku.
Aku banyak bercerita dengannya, termasuk menceritakan bahwa aku sedang menyukai seseorang. Hingga pada suatu saat dia menanyakan siapa orang yang aku suka itu. Tentu saja aku tak mampu mengatakannya karena orang yang aku maksud itu DIA, seniorku.
Pembahasan itu pun berlanjut via sms, aku berusaha menahan tanganku untuk mengetikkan siapa orang yang aku maksud. Tapi dia terus saja mendesakku dengan pertanyaannya dan akhirnya aku mengalah. Yah, aku menjawab: kamu orangnya.
Keesokan harinya kami bertemu, tepat hari jum'at 16 Maret 2012. Kami membahas hal yang belum tuntas kami selesaikan, tentang perasaanku dan perasaannya. Siapa sangka dia juga memiliki rasa yang sama denganku. Dia menyayangiku??? Dan dia menanyakan apakah aku mau jadi seseorang yang istimewa dihatinya. Tentu saja aku mengatakan "IYA". Seminggu rasanya cukup untuk aku menyelami rasanya, karena aku juga tau banyak tentangnya dari teman-temannya. Yah, sekarang aku miliknya dan dia MILIKKU. Aku berharap dia bisa menjadi yang terakhir dihidupku. *Jodohku... maunya ku dirimuu...~*
Kini hari-hariku semakin indah sejak kehadirannya, terimakasih cinta kau berikan dia di hidupku. Dan jadikan dia pelabuhan terakhir hatiku. Semoga dia juga mengharapkan hal yang sama denganku. Tekadku adalah mempercayainya, mengerti tentangnya, dan menjaga hatiku di hatinya.
Ini kisah MICKEYsiPATRICK :*
Sampai saat aku mengembalikan sendalnya, aku merasakan sesuatu yang berbeda, sempat terpikir ini cinta tapi dengan sebisa mungkin ku tepis. Mana mungkin ini cinta, kenal aja enggak. Aku berusaha menyelami rasaku sendiri dan menyimpulkan bahwa ini hanya kagum walau hati kecilku berteriak kencang menolak pernyataanku.
Malam itu pun berlalu, maka kenangan singkat yang aku tak tau apa itu pun ikut berlalu. Alhamdulillah, keesokan harinya seminar akuntansi terlaksana dengan baik. Tak banyak hal yang membuatku ingin mengingat sebentuk rasa yang tiba-tiba hadir untuk sang seniorku itu. Begitu banyak hal yang membuatku tak ingin merasakan rasa itu. Aku ini hanya sesosok manusia biasa yang berusaha tegar dibalik kerapuhanku.
Seminar pun selesai diadakan, saatnya seluruh panitia berkumpul di ruangan, termasuk aku dan dia. Tapi berbeda dengan hari ini karena aku sudah tau siapa nama sosok yang berhasil meruntuhkan tembok hatiku yang penuh luka ini. Dia adalah Faisal Amin, seniorku. Detak jantung ini semakin tak menentu setiap aku menatapnya. Ya Allah, aku begitu takut dengan rasaku sendiri.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja aku dan dia hanya berdua di ruangan itu. Tubuhku kaku tak bergeming. Tak ada yang mampu ku lakukan kecuali diam dalam rasaku. Berulang kali aku membentak hatiku sendiri untuk sadar dari semua mimpi ini. Sadar bahwa aku tak mungkin memilikinya.
Kemudian aku mendengar langkah kaki yang berusaha aku abaikan. Dia menghampiriku dan duduk tepat dihadapanku. Ya Allah, cobaan apalagi ini???? Aku tlah memaki hatiku untuk tak memperdulikan rasaku tapi kini dia ada di depanku. Aku tertunduk, menundukkan rasa yang semakin tak terkendali.
Dia memulai percakapan ringan, banyak hal yang mampu tercipta dari percakapan kami ini. Ruangan yang begitu dingin seketika terasa hangat di dekatnya. Mungkin rasa ini semakin menancap hebat di dasar hatiku. Kami pun memulai pertemanan di jejaring sosial, FB. Sejak saat itulah aku dekat dengannya.
Hari pun berganti, saat ini olimpiade akuntansi tingkat SMA/SMK diadakan. Hampir di setiap sudut tempat aku dapat melihatnya. Bagaimana tidak, aku dan dia bagian dari kegiatan yang sedang diadakan. Aku berusaha membagi sedikit hal gila yang sedang aku rasakan ini dengan sahabatku, EL. Tak begitu banyak tanggapan darinya, dia selalu setuju dengan hal yang membuatku bahagia. Tapi saat ini aku bahkan sangat bingung dengan keadaan hatiku. Terkadang aku begitu menikmati rasa indah ini tapi terkadang aku begitu takut dengan rasa sakit yang siap menyerangku.
Sayang dan cinta, rasa ini semakin tumbuh tak terkendali. Hingga tanganku gemetar hebat saat dia di dekatku. Sial, ini hal yang benar-benar membuatku gila. Aku bisa semakin gila bila ini hanya perasaanku saja.
Seminar dan olimpiade akuntansi pun berlalu, kegiatan selesai. Aku dan dia kini lebih banyak dekat lewat jejaring sosial. Hingga akhirnya kami mengetahui nomor telpon masing-masing dan mulai lebih dekat via sms. Tugasku semakin berat untuk berusaha menghentikan rasa yang terlanjur bersemi di relung hati ini.
Seminggu setelah kegiatan itu aku dan dia sering bertemu walau untuk tujuan yang aku sendiri tak mengerti apa, bahkan dari pagi. Padahal biasanya aku adalah mahasiswi yang datang ke kampus sesuai jam kuliahku saja, tapi mendadak aku jadi rajin ke kampus bahkan betah di kampus seharian bersamanya. Kami menghabiskan waktu duduk berdua di sudut kampus sambil menikmati segelas minuman. Tak heran timbul banyak gosip di kalangan kampus, khususnya teman-teman kami. Aku menceritakan hal itu kepadanya dan menyuruhnya untuk menjelaskan sesuatu pada teman-temannya, karena aku tak ingin merasa GR dengan gosip yang ada. Aku cukup sadar diri tentang siapa aku. Tapi dia tak menghiraukan permintaanku.
Aku banyak bercerita dengannya, termasuk menceritakan bahwa aku sedang menyukai seseorang. Hingga pada suatu saat dia menanyakan siapa orang yang aku suka itu. Tentu saja aku tak mampu mengatakannya karena orang yang aku maksud itu DIA, seniorku.
Pembahasan itu pun berlanjut via sms, aku berusaha menahan tanganku untuk mengetikkan siapa orang yang aku maksud. Tapi dia terus saja mendesakku dengan pertanyaannya dan akhirnya aku mengalah. Yah, aku menjawab: kamu orangnya.
Keesokan harinya kami bertemu, tepat hari jum'at 16 Maret 2012. Kami membahas hal yang belum tuntas kami selesaikan, tentang perasaanku dan perasaannya. Siapa sangka dia juga memiliki rasa yang sama denganku. Dia menyayangiku??? Dan dia menanyakan apakah aku mau jadi seseorang yang istimewa dihatinya. Tentu saja aku mengatakan "IYA". Seminggu rasanya cukup untuk aku menyelami rasanya, karena aku juga tau banyak tentangnya dari teman-temannya. Yah, sekarang aku miliknya dan dia MILIKKU. Aku berharap dia bisa menjadi yang terakhir dihidupku. *Jodohku... maunya ku dirimuu...~*
Kini hari-hariku semakin indah sejak kehadirannya, terimakasih cinta kau berikan dia di hidupku. Dan jadikan dia pelabuhan terakhir hatiku. Semoga dia juga mengharapkan hal yang sama denganku. Tekadku adalah mempercayainya, mengerti tentangnya, dan menjaga hatiku di hatinya.
Ini kisah MICKEYsiPATRICK :*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
patrick is mine!
Patrick is Love
day month year
my facebook :)
About Me
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar