Selasa, 10 April 2012
PSAK 02:Laporan Arus Kas
06.28 |
Diposting oleh
AL_fhiesya |
Edit Entri
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 tentang !
aporan Arus Kas disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia pada
tanggal 24 Agustus 1994 clan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan
Indonesia pada tanggal 7 September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak
material (immaterial items). Jakarta, 7 September 1994
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
Hans Kartikahadi Ketua
Jusuf Halim Sekretaris
Hein G. Surjaatmadja Anggota
Katjep K. Abdoelkadir Anggota
Wahjudi Prakarsa Anggota
Jan Hoesada Anggota
M. Ashadi Anggota
Mirza Mochtar Anggota
IPG. Ary Suta Anggota
Sobo Sitorus Anggota
Timoty Marnandus Anggota
Mirawati Soedjono Anggota
Jusuf Halim Sekretaris
Hein G. Surjaatmadja Anggota
Katjep K. Abdoelkadir Anggota
Wahjudi Prakarsa Anggota
Jan Hoesada Anggota
M. Ashadi Anggota
Mirza Mochtar Anggota
IPG. Ary Suta Anggota
Sobo Sitorus Anggota
Timoty Marnandus Anggota
Mirawati Soedjono Anggota
LAPORAN ARUS KAS PSAK No. 2
DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN 01-08
TujuanRuang Lingkup 01 – 02
Kegunaan Informasi Arus Kas 03-04
Definisi 05
Kas dan Setara Kas 06 – 08
PENJELASAN 09-47
Penyajian Laporan Arus Kas 09 – 16
Aktivitas Operasi 12 – 14
Aktivitas Investasi 15
Aktivitas Pendanaan 16
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi 17 – 19
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan 20
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih 21 – 23
Arus Kas dalam Mata Uang Asing 24-27
Pos Luar Biasa 28 – 29
Bunga dan Dividen 30-33
Pajak Penghasilan 34 – 35
Investasi pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Joint Venture 36
Perolehan dan Pelepasan(Disposa/) Anak Perusahaan dan Unit Bisnislainnya 37-40
Transaksi Bukan Kas 41 – 42
Komponen Kas dan Setara Kas 43 – 45
Pengungkapan Lain 46-47
DAFTAR ISI
Paragraf
PENDAHULUAN 01-08
TujuanRuang Lingkup 01 – 02
Kegunaan Informasi Arus Kas 03-04
Definisi 05
Kas dan Setara Kas 06 – 08
PENJELASAN 09-47
Penyajian Laporan Arus Kas 09 – 16
Aktivitas Operasi 12 – 14
Aktivitas Investasi 15
Aktivitas Pendanaan 16
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi 17 – 19
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan 20
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih 21 – 23
Arus Kas dalam Mata Uang Asing 24-27
Pos Luar Biasa 28 – 29
Bunga dan Dividen 30-33
Pajak Penghasilan 34 – 35
Investasi pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Joint Venture 36
Perolehan dan Pelepasan(Disposa/) Anak Perusahaan dan Unit Bisnislainnya 37-40
Transaksi Bukan Kas 41 – 42
Komponen Kas dan Setara Kas 43 – 45
Pengungkapan Lain 46-47
LAPORAN ARUS KAS PSAK No. 2
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 2IAPORAN ARUS KAS 48-65
Penyajian Laporan Arus Kas 49
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi 50
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan 51
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih 52 – 53
Arus Kas dalam Mata Uang Asing 54 – 55
Pos Luar Biasa 56
Bunga dan Dividen 57
Pajak Penghasilan 58
Perolehan dan Pelepasan (Disposal) Anak Perusahaan danUnit Bisnis Lainnya 59 – 60
Transaksi bukan Kas 61
Komponen Kas atau Setara Kas 62
Pengungkapan Lain 63
Masa Transisi 64
Tanggal Efektif 65
LAMPIRAN
1. LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN
2. LAPORAN ARUS KAS UNTUK LEMBAGA KEUANGAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 2IAPORAN ARUS KAS 48-65
Penyajian Laporan Arus Kas 49
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi 50
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan 51
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih 52 – 53
Arus Kas dalam Mata Uang Asing 54 – 55
Pos Luar Biasa 56
Bunga dan Dividen 57
Pajak Penghasilan 58
Perolehan dan Pelepasan (Disposal) Anak Perusahaan danUnit Bisnis Lainnya 59 – 60
Transaksi bukan Kas 61
Komponen Kas atau Setara Kas 62
Pengungkapan Lain 63
Masa Transisi 64
Tanggal Efektif 65
LAMPIRAN
1. LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN
2. LAPORAN ARUS KAS UNTUK LEMBAGA KEUANGAN
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
PENDAHULUAN
PSAK No. 2
PENDAHULUAN
Tujuan
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para
pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para
pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas
yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun
pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi.
Ruang Lingkup
01 Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan
persyaratan dalam Pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai
bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan.
02 Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan
menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum dan
tidak tergantung pada aktivitas perusahaan serta apakah kas dapat dipandang
sebagai produk perusahaan, seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Pada
dasarnya perusahaan memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat
perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producing activities).
Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, untuk melunasi kewajiban,
dan untuk membagikan dividen kepada para investor. Pernyataan ini mewajibkan
semua perusahaan menyajikan laporan arus kas.
Kegunaan Informasi Arus Kas
03 Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang
lain, laporan arus kas dapat memberkan informasi yang memungkinkan para pemakai
untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah
serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara
2.1
2.1
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas mass depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
PSAK No. 2
kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas mass depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
04 Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai
indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping
itu, informasi arus kas jugs berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran
arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan
antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Definisi
05 Beberapa istilah yang dipergunakan dalam Pernyataan ini,
masing-masing didefinisikan sebagai berikut:
Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
Kas dan Setara Kas
06 Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka
pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan
setara kas, investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang
telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat
2.2
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan.
PSAK No. 2
sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption date) telah ditentukan.
07 Pinjaman bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan.
Namun demikian, cerukan (bank overdraft) merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari pengelolaan kas perusahaan. Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk
komponen kas dan setara kas. Karakteristik dari pengaturan perbankan tersebut
timbulnya fluktuasi saldo bank dari positif ke overdraft.
08 Arus kas tidak mencakupi mutasi di antara pos-pos yang
termasuk dalam kas atau setara kas, karena komponen tersebut lebih merupakan
bagian dari pengelolaan kas perusahaan dan bukan sebagai bagian clan aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
PENJELASAN
PENJELASAN
Penyajian Laporan Arus Kas
09 Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
10 Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan
tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan
para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi
keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi
tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga
aktivitas tersebut.
11 Suatu transaksi tertentu dapat meliputi arus kas yang
diklasifikasi ke dalam lebih dari satu aktivitas. Sebagai contoh, jika
pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka bunga merupakan
unsur yang dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan pokok pinjaman
merupakan unsur yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Aktivitas Operasi
12 Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang
2.3
2.3
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
PSAK No. 2
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
13 Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari
aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas
tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari
aktivitas operasi adalah:
(a) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
(b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
(c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
(d) pembayaran kas kepada karyawan;
(e) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya;
(f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
(g) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
(a) penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
(b) penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain;
(c) pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
(d) pembayaran kas kepada karyawan;
(e) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya;
(f) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
(g) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat
menimbulkan keuntungan atau kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba
atau rugi bersih. Arus kas yang menyangkut transaksi semacam itu merupakan arus
kas dari aktivitas investasi.
14 Perusahaan sekuritas dapat memiliki sekuritas untuk
diperdagangkan sehingga sama dengan persediaan yang dibeli untuk dijual
kembali. Karenanya, arus kas yang berasal dari pembelian dan penjualan dalam
transaksi atau perdagangan sekuritas tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi. Sama halnya dengan pemberian kredit oleh lembaga keuangan
juga harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, karena berkaitan dengan
aktivitas penghasil utama pendapatan lembaga keuangan tersebut.
Aktivitas Investasi
15 Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas mass depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
aktivitas investasi adalah:
2.4
LAPORAN ARus KAS
PSAK No. 2
(a) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;
(b) penerimaan kas dan penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain;
(c) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain;
(d) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan);
(e) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
PSAK No. 2
(a) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri;
(b) penerimaan kas dan penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain;
(c) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain;
(d) uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan);
(e) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk menangkal (hedge) suatu
posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus kas dari kontrak tersebut
diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang
ditangkalnya.
Aktivitas Pendanaan
16 Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas
pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus
kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas
yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
(a) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;
(b) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan;
(c) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya;
(d) pelunasan pinjaman;
(e) pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).
(a) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya;
(b) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan;
(c) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya;
(d) pelunasan pinjaman;
(e) pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi
17 Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini:
(a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
(b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan,
2.5
(a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
(b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan,
2.5
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
PSAK No. 2
dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
18 Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan
informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas mass depan yang tidak dapat
dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi
mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat
diperoleh balk:
(a) dari catatan akuntansi perusahaan; atau
(b) dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk:
(i) perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode berjalan;
(ii) pos bukan kas lainnya; dan.
(iii) pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
(a) dari catatan akuntansi perusahaan; atau
(b) dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk:
(i) perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode berjalan;
(ii) pos bukan kas lainnya; dan.
(iii) pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
19 Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas
operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
(a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan;
(b) pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan, dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi; dan
(c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
(a) perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan;
(b) pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan, dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi; dan
(c) semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Sebagai alternatif, berdasarkan arus kas bersih dari aktivitas
operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan menyajikan pendapatan dan
beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi serta perubahan dalam
persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode.
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan
20 Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas
investasi dan pendanaan, kecuali sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21 dan 23
arus kas dilaporkan atas dasar arus kas bersih.
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih
21 Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut arus kas bersih:
2.6
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
(a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan; dan
(b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short).
PSAK No. 2
(a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan; dan
(b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short).
22 Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas sebagaimana
dijelaskan pada paragraf 21 (a) adalah:
(a) penerimaan dan pembayaran rekening giro;
(b) dana pelanggan yang dikelola oleh perusahaan investasi; dan
(c) sewa yang ditagih oleh pengelola dan selanjutnya disetor kepada pemilik properti.
(a) penerimaan dan pembayaran rekening giro;
(b) dana pelanggan yang dikelola oleh perusahaan investasi; dan
(c) sewa yang ditagih oleh pengelola dan selanjutnya disetor kepada pemilik properti.
Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana
dijelaskan pada paragraf 21(b) adalah pembayaran dan penerimaan untuk:
(a) transaksi kartu kredit para nasabah;
(b) pembelian dan penjualan surat-surat berharga; dan
(c) pinjaman jangka pendek lain dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.
(a) transaksi kartu kredit para nasabah;
(b) pembelian dan penjualan surat-surat berharga; dan
(c) pinjaman jangka pendek lain dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.
23 Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut
ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih:
(a) penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap;
(b) penempatan dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya; dan
(c) pemberian dan pelunasan kredit.
(a) penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap;
(b) penempatan dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya; dan
(c) pemberian dan pelunasan kredit.
Arus Kas dalam Mata Uang Asing
24 Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus
dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi
arus kas.
25 Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan
berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus kas.
26 Arus kas dalam mata uang asing dilaporkan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10 tentang Transaksi dalam Mata Uang
Asing. Pernyataan tersebut memperkenankan digunakannya suatu kurs yang
mendekati kurs sebenarnya. Sebagai contoh, kurs rata-rata untuk periode yang
bersangkutan dapat digunakan untuk membukukan transaksi dalam mata uang asing
atau penjabaran arus kas anak perusahaan
2.7
2.7
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
luar negeri. Akan tetapi, tidak diperkenankan digunakannya kurs tanggal neraca untuk menjabarkan laporan arus kas anak perusahaan luar negeri.
PSAK No. 2
luar negeri. Akan tetapi, tidak diperkenankan digunakannya kurs tanggal neraca untuk menjabarkan laporan arus kas anak perusahaan luar negeri.
27 Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul
akibat perubahan kurs bukan merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh
perubahan kurs terhadap kas dan setara kas dalam mata uang asing dilaporkan
dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir kas dan
setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Pos Luar Biasa
28 Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi
sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sesuai dengan
sifattransaksinya dan diungkapkan secara terpisah.
29 Arus kas yang menyangkut pos luar biasa diungkapkan secara
tersendiri pada arus kas aktivitas operasi, investasi atau pendanaan dalam
laporan arus kas, agar para pemakai dapat memahami hakikat dan pengaruhnya
terhadap arus kas scat ini dan masa mendatang. Pengungkapan tersebut dilakukan
sebagai tambahan dari pengungkapan terpisah mengenai hakikat dan jumlah dari
pos luar biasa yang dipersyaratkan dalam Pernyataan Akuntansi Keuangan No. 25
tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan
Perubahan Kebijakan Akuntansi.
Bunga dan Dividen
30 Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan,
masing-masing harus diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasi
secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau
pendanaan.
31 Jumlah bunga yang dibayar selama suatu periode diungkapkan
dalam laporan arus kas balk yang telah diakui sebagai beban dalam laporan laba
rugi maupun yang dikapitalisasi menurut alternatif perlakuan yang diperkenankan
dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi.
Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi.
32 Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh
lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun
demikian, bagi perusahaan lain belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus
kas ini. Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima dapat
diklasifikasi sebagai arus kas operasi karena mempengaruhi laba atau rugi
bersih. Sebagai alternatif, bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang
diterima dapat diklasifikasi, masing-masing sebagai arus kas pendanaan
2.8
LAPORAN ARUS KAS
I’SAK No. 2
dan arus kas investasi karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi (return on investments).
I’SAK No. 2
dan arus kas investasi karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi (return on investments).
33 Dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus kas
pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai
alternatif, dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai komponen arus kas
dari aktivitas operasi dengan maksud untuk membantu para pengguna laporan arus
kas dalam menilai kemampuan perusahaan membayar dividen dari arus kas operasi.
Pajak Penghasilan
34 Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
34 Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
35 Pajak penghasilan atas pendapatan yang diterima dapat
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan dalam
laporan arus kas. Walaupun beban pajak penghasilan (tax expense) dapat dengan
mudah diidentifikasikan dengan aktivitas investasi atau pendanaan, arus kas
yang bersangkutan sering kali tidak mudah diidentifikasikan dan dapat terjadi
dalam periode yang berbeda dengan transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh
karena itu, pajak yang dibayar biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas dari
aktivitas operasi. Namun demikian, jika arus kas pajak tersebut dapat
diidentifikasikan dengan transaksi individual yang menimbulkan arus kas yang
bersangkutan, maka arus kas tersebut diklasifikasi sebagai aktivitas pendanaan
atau investasi, sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Apabila arus kas pajak
dialokasikan pada lebih clan satu jenis aktivitas, maka jumlah keseluruhan
pajak yang dibayar harus diungkapkan.
Investasi Pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi, dan Joint
Venture
36 Apabila akuntansi untuk investasi pada perusahaan asosiasi
atau anak perusahaan dibukukan dengan menggunakan metode ekuiti atau metode
biaya perolehan, maka investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas
sejumlah arus kas yang terjadi antara investor dan investee, misalnya sejumlah
dividen dan uang muka yang diterima.
Perolehan dan Pelepasan (Disposal) Anak Perusahaan dan Unit
Bisnis lainnya
37 Keseluruhan arus kas yang berasal clan perolehan dan
pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara
terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
2.9
2.9
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
38 Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan, dan unit bisnis lainnya selama satu periode:
(a) jumlah harga perolehan atau pelepasan;
(b) bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas;
(c) jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan; dan
(d) jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.
PSAK No. 2
38 Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan, dan unit bisnis lainnya selama satu periode:
(a) jumlah harga perolehan atau pelepasan;
(b) bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas;
(c) jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan; dan
(d) jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.
39 Penyajian tersendiri pengaruh arus kas dari akuisisi dan
pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya sebagai suatu pos tunggal,
bersama-sama dengan pengungkapan tersendiri jumlah aktiva dan kewajiban yang
diakuisisi akan membantu membedakan arus kas yang berasal dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan lainnya. Pengaruh arus kas dari pelepasan
tidak boleh dikurangkan dari arus kas dalam rangka akuisisi.
40 Jumlah keseluruhan kas yang dibayarkan untuk pembelian atau
diterima atas pelepasan tersebut dilaporkan dalam laporan arus kas setelah
memperhitungkan dalam jumlah neto yaitu kas atau setara kas yang diperoleh atau
dibayarkan.
Transaksi Bukan Kas
41 Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan
penggunaan kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi
semacam itu harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan
keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
42 Terdapat aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempunyai
pengaruh langsung terhadap arus kas periode berjalan meskipun mempengaruhi
struktur aktiva serta modal perusahaan. Tidak dimasukkannya transaksi bukan kas
dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas sebab
transaksi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan. Beberapa
contoh transaksi non kas adalah:
(a) perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha pembiayaan (finance lease);
(b) akuisisi perusahaan melalui emisi saham; dan
(c) konversi hutang menjadi modal.
(a) perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha pembiayaan (finance lease);
(b) akuisisi perusahaan melalui emisi saham; dan
(c) konversi hutang menjadi modal.
2.10
LAPORAN ARus KAS
PSAK No. 2
Komponen Kas dan Setara kas
PSAK No. 2
Komponen Kas dan Setara kas
43 Perusahaan harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas
serta harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas
dengan pos yang sama yang disajikan di neraca.
44 Karena keanekaragaman praktik pengelolaan kas dan perbankan
serta agar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, perusahaan
harus mengungkapkan kebijaksanaan yang dianut dalam menentukan komponen kas dan
setara kas.
45 Pengaruh setiap perubahan dalam kebijaksanaan untuk
menentukan komponen kas dan setara kas seperti misalnya perubahan dalam
klasifikasi instrumen keuangan yang sebelumnya diperlakukan sebagai bagian dari
portofolio investasi perusahaan, dilaporkan sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan,
Kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akun tansi.
Pengungkapan Lain
46 Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara
kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan
atau grup usaha tersebut.
47 Dalam keadaan tertentu saldo kas dan setara kas yang dimiliki
oleh perusahaan tidak dapat digunakan dengan bebas oleh grup perusahaan.
Misalnya, saldo kas dan setara kas milik anak perusahaan yang beroperasi di
suatu negara yang memberlakukan lalu lintas devisa atau memberlakukan
pembatasan hukum lainnya sehingga saldo kas tersebut tidak dapat dialihkan oleh
anak perusahaan kepada induk perusahaan.
2.11
2.11
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 2
PSAK No. 2
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMOR 2
LAPORAN ARUS KAS
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2 terdiri dari paragraf
48-67. Pernyataan ini harus dibaca dalam konteks paragraf 1-47.
48 Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan
persyaratan dalam Pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai
bagian yang tak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan.
Penyajian Laporan Arus Kas
Penyajian Laporan Arus Kas
49 Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi
50 Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini:
(a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
(b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
(a) metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan; atau
(b) metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan
51 Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas
investasi dan pendanaan, kecuali sebagaimana dijelaskan pada paragraf 21 dan 23
arus kas dilaporkan atas dasar arus kas bersih.
2.12
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih
PSAK No. 2
Pelaporan Arus Kas atas Dasar Arus Kas Bersih
52 Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan berikut ini dapat disajikan menu rut arus kas bersih:
(a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebifi mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan; dan
(b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short).
(a) penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebifi mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan; dan
(b) penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short).
53 Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan
berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih:
(a) penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap;
(b) penempatan dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya; dan (c) pemberian dan pelunasan kredit.
(a) penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka waktu tetap;
(b) penempatan dan penarikan deposit pada lembaga keuangan lainnya; dan (c) pemberian dan pelunasan kredit.
Arus Kas dalam Mata Uang Asing
54 Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus
dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi
arus kas.
55 Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan
kurs transaksi pada tanggal arus kas.
Pos Luar Biasa
56 Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan secara terpisah.
56 Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan secara terpisah.
Bunga dan Dividen
57 Arus kas clan bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan.
2.13
57 Arus kas clan bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan.
2.13
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
Pajak Penghasilan
PSAK No. 2
Pajak Penghasilan
58 Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus
diungkapkan tersendiri dan diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi
kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan dan investasi.
Perolehan dan Pelepasan (Disposal) Anak Perusahaan dan Unit
Bisnis Lainnya
59 Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan
pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara
terpisah dan diklasifikasi sebagai aktivitas investasi.
60 Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut secara
keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit
bisnis lainnya selama satu periode:
(a) jumlah harga perolehan atau pelepasan;
(b) bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas;
(c) jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan; dan
(d) jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.
(a) jumlah harga perolehan atau pelepasan;
(b) bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas;
(c) jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan; dan
(d) jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.
Transaksi bukan Kas
61 Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan
penggunaan kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas.
Transaksi semacam itu harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas
laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut.
Komponen Kas atau Setara Kas
62 Perusahaan harus mengungkapkan komponen kas dan setara kas
dan harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan
pos yang sama yang disajikan di neraca.
2.14
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
Pengungkapan Lain
PSAK No. 2
Pengungkapan Lain
63 Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara
kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh perusahaan
atau grup usaha tersebut.
Masa Transisi
64 Pernyataan ini berlaku secara prospektif dan pada saat
permulaan pelaksanaan Pernyataan ini bila disusun laporan keuangan komparatif,
maka Laporan Arus Kas tidak wajib disusun secara komparatif.
Tanggal Efektif
65 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakupi
periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Penerapan
lebih dini sangat dianjurkan.
2.15
2.15
LAPORAN ARus KAS
PSAK No. 2
LAMPIRAN 1
PSAK No. 2
LAMPIRAN 1
LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN
Lampiran ini hanya merupakan suatu ilustrasi dan bukan merupakan
bagian dari Pernyataan. Tujuan lampiran ini adalah untuk mengilustrasikan
penerapan Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan No. 2 ten tang Laporan Arus Kas.
01 Contoh-contoh ini hanya menunjukkan jumlah pada periode
berjalan.
02 Informasi dalam laporan laba rugi dan neraca disajikan untuk
memperlihatkan penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung dan tidak
langsung. Untuk menyederhanakan, contoh neraca maupun laporan laba rugi
terlampir tidak disajikan menurut persyaratan pengungkapan dan penyajian
menurut standar akuntansi keuangan.
03 Informasi tambahan berikut juga relevan untuk menyusun
laporan arus kas:
(a) semua saham anak perusahaan diperoleh dengan Rp. 590. Nilai wajar aktiva yang diperoleh dan hutang diasumsikan sebagai berikut:
- persediaan Rp. 100
- piutang dagang Rp. 100
- kas Rp. 40
- tanah, bangunan, dan peralatan Rp. 650
- hutang dagang Rp. 100
- hutang jangka panjang Rp. 200
(a) semua saham anak perusahaan diperoleh dengan Rp. 590. Nilai wajar aktiva yang diperoleh dan hutang diasumsikan sebagai berikut:
- persediaan Rp. 100
- piutang dagang Rp. 100
- kas Rp. 40
- tanah, bangunan, dan peralatan Rp. 650
- hutang dagang Rp. 100
- hutang jangka panjang Rp. 200
(b) Rp. 250 diperoleh dari penerbitan modal saham dan Rp.250
diperoleh dari pinjaman jangka panjang.
(c) beban bunga Rp. 400, dan telah dibayar sebesar Rp. 170 selama periode tersebut, Rp. 100 yang merupakan beban bunga periode sebelumnya juga dibayar pada periode tersebut.
(d) dividen yang dibayarkan Rp. 1.200.
(e) hutang pajak pada awal dan akhir periode masing-masing sebesar Rp. 400 dan Rp. 1000. Selama periode disisihkan Rp. 200 untuk tambahan pajak. Pajak yang terhutang dari dividen yang diterima berjumlah Rp. 100.
(c) beban bunga Rp. 400, dan telah dibayar sebesar Rp. 170 selama periode tersebut, Rp. 100 yang merupakan beban bunga periode sebelumnya juga dibayar pada periode tersebut.
(d) dividen yang dibayarkan Rp. 1.200.
(e) hutang pajak pada awal dan akhir periode masing-masing sebesar Rp. 400 dan Rp. 1000. Selama periode disisihkan Rp. 200 untuk tambahan pajak. Pajak yang terhutang dari dividen yang diterima berjumlah Rp. 100.
2.16
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
(f) selama periode, perusahaan memperoleh tanah, bangunan dan peralatan dengan harga total Rp. 1.250, Rp. 900 diperoleh dari sewa guna usaha keuangan. Pembayaran kas sebesar Rp. 350 untuk pembelian tanah, bangunan, dan peralatan.
(g) pabrik dengan nilai buku Rp. 80 dan akumulasi penyusutan Rp. 60 dijual dengan
harga Rp. 20.
piutang dagang pada akhir 20-2 termasuk bunga piutang sebesar Rp. 100.
2.17
PSAK No. 2
(f) selama periode, perusahaan memperoleh tanah, bangunan dan peralatan dengan harga total Rp. 1.250, Rp. 900 diperoleh dari sewa guna usaha keuangan. Pembayaran kas sebesar Rp. 350 untuk pembelian tanah, bangunan, dan peralatan.
(g) pabrik dengan nilai buku Rp. 80 dan akumulasi penyusutan Rp. 60 dijual dengan
harga Rp. 20.
piutang dagang pada akhir 20-2 termasuk bunga piutang sebesar Rp. 100.
2.17
LAPORAN ARUS KAS PSAK No. 2
1 PT ABC
2 Neraca Konsolidasi
3 Per 31 Desember 20-2 dan 20-1
4
1 PT ABC
2 Neraca Konsolidasi
3 Per 31 Desember 20-2 dan 20-1
4
5 dalam rupiah
6
7 Aktiva 20-2 20-1
8
9 Kas dan Setara Kas 410 160
10 Piutang Dagang 1.900 1.200
11 Persediaan 1.000 1.950
12 Investasi Portofolio 2.500 2.500
13 Tanah, Bangunan, & Peralatan 3.730 1.910
14 Akumulasi Penyusutan (1.450) (1.060)
15 Tanah, Bangunan, & Peralatan (neto) 2.280 850
16 Jumlah Aktiva 8.090 6.660
17
18 Kewajiban
19
20 Hutang Dagang 250 1.890
21 Hutang Bunga 230 100
22 Hutang Pajak Penghasilan 400 1.000
23 Hutang Jangka Panjang 2.300 1.040
24 Jumlah Kewajiban 3.180 4.030
25
26 Ekuitas
27
28 Modal Saham 1.500 1.250
29 Saldo Laba 3.410 1.380
30 Jumlah Ekuitas 4.910 2.630
31
32 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 8.090 6.660
33
34
35
36
37
38
39
40
2.18
Hak Cipta ° 1994 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
6
7 Aktiva 20-2 20-1
8
9 Kas dan Setara Kas 410 160
10 Piutang Dagang 1.900 1.200
11 Persediaan 1.000 1.950
12 Investasi Portofolio 2.500 2.500
13 Tanah, Bangunan, & Peralatan 3.730 1.910
14 Akumulasi Penyusutan (1.450) (1.060)
15 Tanah, Bangunan, & Peralatan (neto) 2.280 850
16 Jumlah Aktiva 8.090 6.660
17
18 Kewajiban
19
20 Hutang Dagang 250 1.890
21 Hutang Bunga 230 100
22 Hutang Pajak Penghasilan 400 1.000
23 Hutang Jangka Panjang 2.300 1.040
24 Jumlah Kewajiban 3.180 4.030
25
26 Ekuitas
27
28 Modal Saham 1.500 1.250
29 Saldo Laba 3.410 1.380
30 Jumlah Ekuitas 4.910 2.630
31
32 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 8.090 6.660
33
34
35
36
37
38
39
40
2.18
Hak Cipta ° 1994 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Dilarang memfoto-kopi atau memperbanyak
LAPORAN ARUS KAS PSAK No. 2
1 PT ABC
2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3 Tahun yang Berakhir 31 Desember 20-2
4
1 PT ABC
2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3 Tahun yang Berakhir 31 Desember 20-2
4
5
6 dalam rupiah
7
8 Penjualan 30.650
9 Beban Pokok Penjualan (26.000)
10
6 dalam rupiah
7
8 Penjualan 30.650
9 Beban Pokok Penjualan (26.000)
10
11 Laba Bruto 4.650
12
13 Penyusutan (450)
14 Beban Administrasi dan Penjualan (910)
15 Beban Bunga (400)
16 Penghasilan Investasi 500
17 Kerugian Selisih Kurs (40)
18
12
13 Penyusutan (450)
14 Beban Administrasi dan Penjualan (910)
15 Beban Bunga (400)
16 Penghasilan Investasi 500
17 Kerugian Selisih Kurs (40)
18
19 Laba Bersih Sebelum Pajak dan Pos Luar Biasa 3.350
20 Pos Luar Biasa – hasil Penyelesaian Asuransi Gempa Bumi 180
21
20 Pos Luar Biasa – hasil Penyelesaian Asuransi Gempa Bumi 180
21
22 Laba Bersih Setelah Pos Luar Biasa 3.530
23 Pajak Penghasilan (300)
24
23 Pajak Penghasilan (300)
24
25 Laba Bersih 3.230
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
2.19
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
2.19
LAPORAN ARUS KAS PSAK No. 2
1 PT ABC 1
2 Laporan Arus Kas (Metode Langsung) 2
3 Tahun yang berakhir 31 Desember 20-2 3
4 4
1 PT ABC 1
2 Laporan Arus Kas (Metode Langsung) 2
3 Tahun yang berakhir 31 Desember 20-2 3
4 4
5 5
6 dalam rupiah 6
7 7
8 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 8
9 Penerimaan kas dari pelanggan 30.150 9
10 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27.600) 10
11 Kas yang dihasilkan operasi 2.550 11
12 Pembayaran bungs (270) 12
13 Pembayaran pajak penghasilan (900) 13
14 Arus kas sebelum pos luar biasa 1.380 14
15 Hasil dari asuransi karena gempa bumi 180 15
16 16
17 Arus kas bersih dari aktivitas operasi 1.560 17
18 18
19 Arus Kas dari Aktivitas Investasi 19
20 Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) (550) 20
21 Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (Catatan B) (350) 21
22 Hasil dari penjualan peralatan 20 22
23 Penerimaan bunga 200 23
24 Penerimaan dividen 200 24
25 25
26 Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (480) 26
27 27
28 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 28
29 Hasil dari penerbitan modal saham 250 29
30 Hasil dari pinjaman jangka panjang 250 30
31 Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (90) 31
32 Pembayaran dividen * (1.200) 32
33 33
34 Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790) 34
35 35
36 Kenaikan bersih kas dan setara kas 290 36
37 Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C) 120 37
38 Kas dan setara kas pada akhir periode 410 38
39 39
40 *Dapatjuga dilaporkan sebagai arus kas operasi. Lihat paragraf 33. 40
2.20
6 dalam rupiah 6
7 7
8 Arus Kas dari Aktivitas Operasi 8
9 Penerimaan kas dari pelanggan 30.150 9
10 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27.600) 10
11 Kas yang dihasilkan operasi 2.550 11
12 Pembayaran bungs (270) 12
13 Pembayaran pajak penghasilan (900) 13
14 Arus kas sebelum pos luar biasa 1.380 14
15 Hasil dari asuransi karena gempa bumi 180 15
16 16
17 Arus kas bersih dari aktivitas operasi 1.560 17
18 18
19 Arus Kas dari Aktivitas Investasi 19
20 Perolehan anak perusahaan X dengan kas (Catatan A) (550) 20
21 Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (Catatan B) (350) 21
22 Hasil dari penjualan peralatan 20 22
23 Penerimaan bunga 200 23
24 Penerimaan dividen 200 24
25 25
26 Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (480) 26
27 27
28 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 28
29 Hasil dari penerbitan modal saham 250 29
30 Hasil dari pinjaman jangka panjang 250 30
31 Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (90) 31
32 Pembayaran dividen * (1.200) 32
33 33
34 Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790) 34
35 35
36 Kenaikan bersih kas dan setara kas 290 36
37 Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C) 120 37
38 Kas dan setara kas pada akhir periode 410 38
39 39
40 *Dapatjuga dilaporkan sebagai arus kas operasi. Lihat paragraf 33. 40
2.20
LAPORANARUS KAS PSAK No. 2
PT ABC
Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)
Tahun yang Berakhir 31 Desember 20-2
PT ABC
Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)
Tahun yang Berakhir 31 Desember 20-2
dalam rupiah
Arus kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa 3.350
Penyesuaian untuk:
Penyusutan 450
Kerugian selisih kurs 40
Penghasilan investasi (500)
Beban bungs 400
Penyesuaian untuk:
Penyusutan 450
Kerugian selisih kurs 40
Penghasilan investasi (500)
Beban bungs 400
Laba operasi sebelum perubahan modal kerja 3.740
Kenaikan piutang dagang dan piutang lain (500)
Penurunan persediaan 1.050
Penurunan hutang dagang (1.740)
Penurunan hutang dagang (1.740)
Kas dihasilkan dari operasi 2.550
Pembayaran bunga (270)
Pembayaran pajak penghasilan (900)
Arus kas sebelum pos luar biasa 1.380
Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi 180
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 1.560
Pembayaran bunga (270)
Pembayaran pajak penghasilan (900)
Arus kas sebelum pos luar biasa 1.380
Hasil dari penyelesaian asuransi gempa bumi 180
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 1.560
Arus Kas dari Aktivitas InvestasiPerolehan anak perusahaan X
dengan kas (catatan A) (550)
Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan (catatan B) (350)
Hasil dari penjualan peralatan 20
Penerimaan bunga 200
Penerimaan dividen 200
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (480)
Pembelian tanah, bangunan, dan peralatan (catatan B) (350)
Hasil dari penjualan peralatan 20
Penerimaan bunga 200
Penerimaan dividen 200
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (480)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham 250
Hasil dari pinjaman jangka panjang 250
Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (90)
Hasil dari penerbitan modal saham 250
Hasil dari pinjaman jangka panjang 250
Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan (90)
Pembayaran dividen* (1.200)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790)
Kas bersih kas dan setara kas 290
Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C) 120
Kas dan setara kas pada akhir periode 410
Kas dan setara kas pada awal periode (catatan C) 120
Kas dan setara kas pada akhir periode 410
2.21
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
Catatan atas Laporan Arus Kas
(metode Iangsung dan metode tidak Iangsung)
PSAK No. 2
Catatan atas Laporan Arus Kas
(metode Iangsung dan metode tidak Iangsung)
A. Perolehan Anak Perusahaan
Selama periode ini perusahaan membeli anak perusahaan X. Nilai wajar dari aktiva yang diperoleh dan kewajiban diasumsikan sebagai berikut:
dalam rupiah
Kas 40
Persediaan 100
Piutang Dagang 100
Tanah, Bangunan, dan Peralatan 650
Hutang Dagang (100)
Hutang Jangka Panjang (200)
Total Harga Beli 590
Dikurangi: kas dari X (40)
Arus kas dari perolehan anak perusahaan 550
B. Tanah, Bangunan dan Peralatan
Selama periode ini, perusahaan memperoleh tanah, bangunan dan peralatan dengan nilai total Rp. 1.250 di mana Rp. 900 diantaranya diperoleh melalui sewa guna usaha keuangan. Pembayaran kas untuk perolehan ini adalah Rp.350.
Selama periode ini perusahaan membeli anak perusahaan X. Nilai wajar dari aktiva yang diperoleh dan kewajiban diasumsikan sebagai berikut:
dalam rupiah
Kas 40
Persediaan 100
Piutang Dagang 100
Tanah, Bangunan, dan Peralatan 650
Hutang Dagang (100)
Hutang Jangka Panjang (200)
Total Harga Beli 590
Dikurangi: kas dari X (40)
Arus kas dari perolehan anak perusahaan 550
B. Tanah, Bangunan dan Peralatan
Selama periode ini, perusahaan memperoleh tanah, bangunan dan peralatan dengan nilai total Rp. 1.250 di mana Rp. 900 diantaranya diperoleh melalui sewa guna usaha keuangan. Pembayaran kas untuk perolehan ini adalah Rp.350.
C. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan saldo bank, serta investasi dalam instrumen pasar uang. Kas dan setara kas dalam laporan arus kas meliputi jumlah-jumlah dalam neraca berikut ini:
20-2 20-1
Kas dan Bank 40 25
Investasi Jangka Pendek 370 135
Kas dan setara kas yang dilaporkan sebelumnya 410 160
Pengaruh perubahan nilai tukar valuta - (40)
Kas dan setara kas setelah dinyatakan kembali 410 120
Kas dan setara kas terdiri dari kas di tangan dan saldo bank, serta investasi dalam instrumen pasar uang. Kas dan setara kas dalam laporan arus kas meliputi jumlah-jumlah dalam neraca berikut ini:
20-2 20-1
Kas dan Bank 40 25
Investasi Jangka Pendek 370 135
Kas dan setara kas yang dilaporkan sebelumnya 410 160
Pengaruh perubahan nilai tukar valuta - (40)
Kas dan setara kas setelah dinyatakan kembali 410 120
2.22
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
Kas dan setara kas pada akhir periode meliputi rekening deposito bank sebanyak Rp. 100 yang dipegang oleh anak perusahaan dan tidak dapat digunakan dengan bebas oleh holding company karena adanya pembatasan arus valuta.
PSAK No. 2
Kas dan setara kas pada akhir periode meliputi rekening deposito bank sebanyak Rp. 100 yang dipegang oleh anak perusahaan dan tidak dapat digunakan dengan bebas oleh holding company karena adanya pembatasan arus valuta.
Kelompok perusahaan ini mempunyai fasilitas pinjaman sebesar Rp.
2.000, Rp. 700 diantaranya hanya dapat digunakan untuk ekspansi di masa depan.
D. Informasi Segmen
dalam rupiah
Segmen A Segmen B Total
Arus kas dari:
Aktivitas Operasi 1.700 (140) 1.560
Aktivitas Investasi (640) 160 (480)
Aktivitas Pendanaan (570) (220) (790)
490 (200) 290
Alternatif penyajian (metode tidak langsung)
Sebagai alternatif, dalam laporan arus kas dengan metode tidak langsung, laba operasi sebelum perubahan modal kerja kadang-kadang disajikan sebagai berikut (dalam;rupiah):
Pendapatan di luar pendapatan investasi 30.650
Biaya operasi di luar penyusutan (26.910)
Laba operasi sebelum perubahan modal kerja 3.740
2.23
D. Informasi Segmen
dalam rupiah
Segmen A Segmen B Total
Arus kas dari:
Aktivitas Operasi 1.700 (140) 1.560
Aktivitas Investasi (640) 160 (480)
Aktivitas Pendanaan (570) (220) (790)
490 (200) 290
Alternatif penyajian (metode tidak langsung)
Sebagai alternatif, dalam laporan arus kas dengan metode tidak langsung, laba operasi sebelum perubahan modal kerja kadang-kadang disajikan sebagai berikut (dalam;rupiah):
Pendapatan di luar pendapatan investasi 30.650
Biaya operasi di luar penyusutan (26.910)
Laba operasi sebelum perubahan modal kerja 3.740
2.23
LAPORAN ARUS KAS
PSAK No. 2
LAMPIRAN 2
LAPORAN ARUS KAS UNTUK LEMBAGA KEUANGAN
Lampiran ini hanya ilustratif dan bukan merupakan bagian dart Pernyataan ini. Tujuan lampiran ini untuk mengilustrasikan penerapan Pernyataan untuk membantu dalam memperjelas artinya.
PSAK No. 2
LAMPIRAN 2
LAPORAN ARUS KAS UNTUK LEMBAGA KEUANGAN
Lampiran ini hanya ilustratif dan bukan merupakan bagian dart Pernyataan ini. Tujuan lampiran ini untuk mengilustrasikan penerapan Pernyataan untuk membantu dalam memperjelas artinya.
01 Contoh ini memperlihatkan jumlah periode berjalan. Jumlah
yang menyangkut periode sebelumnya harus disajikan sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berkaitan.
02 Contoh disajikan dengan menggunakan metode langsung.
2.24
LAPORAN ARUS KAS PSAK No. 2
BANK ABC
Laporan Arus Kas (Metode Langsung)
Tahun yang Berakhir 31 Desember 20-2
BANK ABC
Laporan Arus Kas (Metode Langsung)
Tahun yang Berakhir 31 Desember 20-2
dalam rupiah
Arus Kas dad Aktivitas Operasi
Arus Kas dad Aktivitas Operasi
Penerimaan bunga dan komisi 28.447
Pembayaran bunga (23.463)
Pembayaran piutang yang telah dihapus 237
Pembayaran kas pada karyawan dan pemasok (997)
Laba operasi sebelum perubahan dalam aktiva operasi 4.224
Pembayaran bunga (23.463)
Pembayaran piutang yang telah dihapus 237
Pembayaran kas pada karyawan dan pemasok (997)
Laba operasi sebelum perubahan dalam aktiva operasi 4.224
(Kenaikan) Penuruan dalam Aktiva Operasi:
Dana jangkapendek (650)
Dana jangkapendek (650)
Deposito untuk tujuan pengendalian monoter 234
Dana uang muka pada langganan (288)
Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit (360)
Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan (120)
Kenaikan (Penuruan) dalam Hutang Obligasl:
Deposito dari pelanggan 600
Sertifikat deposito yang diperjualbelikan (200)
Kas bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 3.440
Pajak penghasilan (100)
Dana uang muka pada langganan (288)
Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit (360)
Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan (120)
Kenaikan (Penuruan) dalam Hutang Obligasl:
Deposito dari pelanggan 600
Sertifikat deposito yang diperjualbelikan (200)
Kas bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak penghasilan 3.440
Pajak penghasilan (100)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 3.340
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pelepasan anak perusahaan Y 50
Dividen yang diterima 200
Bunga yang diterima 300
Hasil penjualan surat berharga yang tidak diperjualbelikan 1.200
Pembelian surat berharga yang tidak diperjualbelikan (600)
Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (500)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 650
Pelepasan anak perusahaan Y 50
Dividen yang diterima 200
Bunga yang diterima 300
Hasil penjualan surat berharga yang tidak diperjualbelikan 1.200
Pembelian surat berharga yang tidak diperjualbelikan (600)
Pembelian tanah, bangunan dan peralatan (500)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 650
Arus Kas dad Aktivitas Pendanaan
Penerbitan modalpinjaman 1.000
Penerbitan modalpinjaman 1.000
Penerbitan saham prioritas oleh anak perusahaan 800
Pembayaran kembali pinjaman jangka panjang (200)
Penurunan bersih pinjaman lain (1.000)
Pembayaran dividen (400)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 200
Pengaruh perubahan kurs valuta kas dan setara kas 600
Pembayaran kembali pinjaman jangka panjang (200)
Penurunan bersih pinjaman lain (1.000)
Pembayaran dividen (400)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 200
Pengaruh perubahan kurs valuta kas dan setara kas 600
Kenaikan bersih kas dan setara kas 4.790
Kas dan setara kas pada awal periode 4.050
Kas dan setara kas pada akhir periode 8.840
2.25
Kas dan setara kas pada awal periode 4.050
Kas dan setara kas pada akhir periode 8.840
2.25
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
patrick is mine!
Patrick is Love
day month year
my facebook :)
About Me
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar