Selasa, 03 April 2012
Prilaku Organisasi
07.48 |
Diposting oleh
AL_fhiesya |
Edit Entri
Perilaku Organisasi
1. Apa yang dimaksud
dengan kepuasan kerja dan sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja!
Jb:
Yang dimaksud dengan kepuasan kerja adalah:
·
Kepuasan kerja merupakan penilaian
dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaan secara keseluruhan memuaskan
kebutuhannya. (Robert Hoppecl New Hope Pensyvania)
·
Kepuasan kerja berhubungan dengan
sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, antar
pemimpin dan sesame karyawan (Tiffin)
·
Kepuasan kerja merupakan sikap umum
yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor
pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu di luar kerja (Blum)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja:
·
Faktor-faktor kompensasi kerja
Kompensasi kerja adalah segala
sesuatu yang diterima pegawai sebagai balas jasa untuk hasil kerja mereka.
·
Faktor usia
Secara logika semakin tua usia
pegawai semakin banyak asam garam kehidupan yang telah mereka rasakan sehingga
semakin banyak pula kesabaran dan pengertian yang dimiliki.
·
Faktor jenjang pekerjaan
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa
pegawai yang bekerja dengan jenjang/level pekerjaan yang lebih tinggi akan
lebih mudah mendapatkan kepuasan kerja.
·
Faktor ukuran organisasi
Hubungan antara kepuasan kerja
dengan besar kecil suatu organisasi cenderung berlawanan artinya semakin besar
organisasi maka kepuasan kerja akan semakin kecil.
2. Apakah dampak dari
adanya ketidakpuasan kerja?
Jb:
Dampak dari adanya ketidakpuasan kerja:
·
Produktivitas atau kinerja
Lawler dan Ptter mengharapkan
produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya
jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa ganjaran intrinsik dan ganjaran
ekstrinsik yang diterima kedua-duanya adil dan wajar dan diasosiasikan dengan
unjuk kerja yang unggul.
·
Ketidakhadiran dan turn over
i.
Porter dan Streers mengatakan bahwa
ketidakhadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban yang secara
kualitatif.
ii.
Salah satu temuan yang penting dari
kajian yang dilakukan oleh Kornhauser tentang kesehatan mental dan kepuasan
kerja.
3. Apakah beda sikap dan
perilaku? Berikan contohnya!
Jb:
4. Sebutkan faktor-faktor
instrinsik dan ekstrinsik!
Jb: Faktor
intrinsik : Kualitas yang ada di luar dari seorang yang menjadi penggerak,
contoh: uang, kehormatan, status/jabatan.
Faktor ekstrinsik : berasal dari dalam
diri seseorang itu sendiri, contoh: kepuasan kerja, kapasitas/kemampuan diri.
5. Apakah hubungan
motivasi kerja dengan dinamika karir?
Jb:
Motivasi kerja dan dinamika karir sangat erat hubungannya karena sangat
berkaitan dengan keberlangsungan perusahaan. Antoni (2006:24) mengemukakan
bahwa pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan
untuk meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang
dikehendaki oleh menejemen. Hubungan motivasi, gairah kerja, dan hasil optimal
mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik,
maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai
dengan standar kinerja yang ditetapkan.
6. Apa yang dimaksud
dengan stress? Dan sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan stress!
Jb: Yang
dimaksud dengan stress adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap
kebutuhan yang terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stress
memberi dampak secara total pada individu yang terhadap fisik, psikologis,
intelektual, sosial dan spiritual, stress dapat mengancam keseimbangan
fisiologis (Rasmus, 2004)
Faktor-faktor
yang menyebabkan stress:
Penyebab
makro, yaitu menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian,
perceraian, pensiun, luka batin, kebangkrutan.
Penyebab
mikro, yaitu menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, seperti pertengkaran rumah
tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang akan dimakan, macet dan antrian.
Secara
umum, faktor penyebab stres meliputi:
1.
Ancaman.
Persepsi
tentang adanya ancaman membuat seseorang merasa stres, baik ancaman fisik,
sosial, finansial, maupun ancaman lainnya. Keadaan akan menjadi buruk bila
orang yang mempersepsikan tentang adanya ancaman ini merasa bahwa dirinya tidak
dapat melakukan tindakan apa pun yang akan bisa mengurangi ancaman tersebut.
2. Ketakutan
2. Ketakutan
Ancaman
bisa menimbulkan ketakutan. Ketakutan membuat orang membayangkan akan
terjadinya akibat yang tidak menyenangkan, dan hal ini membuat orang menjadi
stres.
3. Ketidakpastian
3. Ketidakpastian
Saat
kita merasa tidak yakin tentang sesuatu, maka kita akan sulit membuat prediksi.
Akibatnya kita merasa tidak akan dapat mengendalikan situasi. Perasaan tidak
mampu mengendalikan situasi akan menimbulkan ketakutan. Rasa takut menyebabkan
kita merasa stres.
4. Disonansi kognitif
4. Disonansi kognitif
Bila
ada kesenjangan antara apa yang kita lakukan dengan apa yang kita pikirkan,
maka dikatakan bahwa kita mengalami disonansi kognitif, dan hal ini akan
dirasakan sebagai stres. Sebagai contoh, bila kita merasa bahwa kita adalah
orang yang baik, namun ternyata menyakiti hati orang lain, maka kita akan
mengalami disonansi dan merasa stres. Disonansi kognitif juga terjadi bila kita
tidak dapat menjaga komitmen. Kita yakin bahwa diri kita jujur dan tepat janji,
namun adakalanya situasi/lingkungan tidak mendukung kita untuk jujur atau tepat
janji. Hal ini akan membuat kita merasa stres karena kita terancam dengan sebutan
tidak jujur atau tidak mampu menepati janji.
Faktor Penyebab Stres Kerja :
Menurut (Robbin, 2003, pp. 794-798) penyebab stres itu ada 3
faktor yaitu:
1. Faktor
Lingkungan.
Ada
beberapa faktor yang mendukung faktor lingkungan. Yaitu:
a) Perubahan situasi
bisnis yang menciptakan ketidakpastian ekonomi. Bila perekonomian itu menjadi
menurun, orang menjadi semakin mencemaskan kesejahteraan mereka.
b) Ketidakpastian
politik. Situasi politik yang tidak menentu seperti yang terjadi di Indonesia,
banyak sekali demonstrasi dari berbagai kalangan yang tidak puas dengan keadaan
mereka. Kejadian semacam ini dapat membuat orang merasa tidak nyaman. Seperti
penutupan jalan karena ada yang berdemo atau mogoknya angkutan umum dan membuat
para karyawan terlambat masuk kerja.
c) Kemajuan
teknologi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, maka hotel pun menambah
peralatan baru atau membuat sistem baru. Yang membuat karyawan harus
mempelajari dari awal dan menyesuaikan diri dengan itu.
d) Terorisme adalah
sumber stres yang disebabkan lingkungan yang semakin meningkat dalam abad ke
21, seperti dalam peristiwa penabrakan gedung WTC oleh para teroris,
menyebabkan orang-orang Amerika merasa terancam keamanannya dan merasa stres.
2. Faktor
Organisasi
Banyak
sekali faktor di dalam organisasi yang dapat menimbulkan stres. Tekanan untuk
menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu terbatas,
beban kerja berlebihan, bos yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja
yang tidak menyenangkan. Dari beberapa contoh diatas, penulis
mengkategorikannya menjadi beberapa faktor dimana contoh-contoh itu terkandung
di dalamnya. Yaitu:
Tuntutan
tugas merupakan faktor yang terkait dengan tuntutan atau tekanan untuk
menunaikan tugasnya secara baik dan benar.
Tuntutan
peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai fungsi
dari peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi itu. Konflik peran
menciptakan harapan-harapan yang barangkali sulit dirujukkan atau dipuaskan.
Kelebihan peran terjadi bila karyawan diharapkan untuk melakukan lebih daripada
yang dimungkinkan oleh waktu. Ambiguitas peran tercipta bila harapan peran
tidak dipahami dengan jelas dan karyawan tidak pasti mengenai apa yang harus
dikerjakan.
Tuntutan
antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain.
Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, khususnya di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
Kurangnya dukungan sosial dari rekan-rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres yang cukup besar, khususnya di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.
Struktur
Organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan
peraturan dan dimana keputusan itu diambil. Aturan yang berlebihan dan
kurangnya berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada
karyawan merupakan potensi sumber stres.
3. Faktor
Individu
Faktor
ini mencakup kehidupan pribadi karyawan terutama faktor-faktor persoalan
keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik kepribadian bawaan.
Faktor
persoalan keluarga. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang
menganggap bahwa hubungan pribadi dan keluarga sebagai sesuatu yang sangat
berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya hubungan dan kesulitan disiplin
anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres bagi
karyawan dan terbawa ke tempat kerja.
Masalah
Ekonomi. Diciptakan oleh individu yang tidak dapat mengelola sumber daya
keuangan mereka merupakan satu contoh kesulitan pribadi yang dapat menciptakan
stres bagi karyawan dan mengalihkan perhatian mereka dalam bekerja.
Karakteristik
kepribadian bawaan. Faktor individu yang penting mempengaruhi stres adalah
kodrat kecenderungan dasar seseorang. Artinya gejala stres yang diungkapkan
pada pekerjaan itu sebenarnya berasal dari dalam kepribadian orang itu.
7. Apa yang dimaksud
dengan kepribadian dan sebutkan unsur-unsur dalam kepribadian!
Jb: Secara umum yang dimaksud
kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang
membedakan dengan orang lain. Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu, contohnya beberapa orang merasa
bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain,
sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun
Unsur-Unsur
dalam Kepribadian:
Kepribadian
seseorang bersifat unik dan tidak ada duanya. Unsur-unsur yang memengaruhi
kepribadian seseorang itu adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
a.
Pengetahuan
Pengetahuan
seseorang bersumber dari pola pikir yang rasional, yang berisi fantasi,
pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang diperolehnya dari
lingkungan yang ada di sekitarnya. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit
demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilakunya di masyarakat.
b.
Perasaan
Perasaan
merupakan suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian
positif atau negatif terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu. Perasaan selalu
bersifat subjektif, sehingga penilaian seseorang terhadap suatu hal atau
kejadian akan berbeda dengan penilaian orang lain. Contohnya penilaian terhadap
jam pelajaran yang kosong. Mungkin kamu menganggap sebagai hal yang tidak
menyenangkan karena merasa rugi tidak memperoleh pelajaran. Lain halnya dengan
penilaian temanmu yang menganggap sebagai hal yang menyenangkan. Perasaan
mengisi penuh kesadaran manusia dalam hidupnya.
c.
Dorongan Naluri
Dorongan
naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap manusia. Hal itu dimaksudkan
untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat rohaniah
maupun jasmaniah. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu untuk
mempertahankan hidup, seksual, mencari makan, bergaul dan berinteraksi dengan
sesama manusia, meniru tingkah laku sesamanya, berbakti, serta keindahan
bentuk, warna, suara, dan gerak.
8. Sebutkan dan jelaskan
tipe-tipe kepribadian!
Jb:
Tipologi HIpocrates-Galenus:
Koleris:
hidup penuh dengan semangat, keras, hati emosi mudah terbakar, daya juang besar
dan selalu optimis.
Melankholis:
mudah kecewa, daya juang kecil, mudah murah, dan selalu pesimis.
Flegmatis:
tidak suka terburu-buru, kalem, tenang, tidak mudah dipengaruhi dan setia.
Sanguis:
hidup mudah berganti-ganti, tak tetap pendirian, dan ramah.
9. Apakah yang dimaksud
dengan emosi, kematangan emosi, dan sebutkan cirri-ciri seseorang yang memiliki
kematangan emosi!
Jb: Emosi dimaknai sebagai setiap kegiatan atau pergolakan
pikiran, perasaan, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap.
Kematangan
emosi merupakan ekspresi yang bersifat kontruktif dan interaktif. Individu yang
telah mencapai kematangan emosi ditandai oleh adanya kemampuan didalam
mengontrol emosi, mampu berpikir realistik, memahami diri sendiri dan mampu
menampakkan emosi di saat dan tempat yang tepat.
Ciri-ciri
seseorang yang memiliki kematangan emosi:
Kemampuan
untuk merespon secara berbeda-beda dalam kaitannya dengan kebutuhan dan
faktor-faktor diluar dirinya yang terlibat dalam situasi tertentu.
Kemampuan
menyalurkan tekanan-tekanan impuls dan emosi-emosi dalam bentuk prilaku yang
konstruktif serta dapat mengarahkannya kea rah tujuan yang positif.
Kemampuan
membangun pola hubungan interdepensi dan mampu memelihara peran-perannya secara
fleksibel.
kemampuan
memperkaya ketrampilan dan memahami potensi-potensi dan
keterbatasan-keterbatasannya sendiri, serta mencari penyelesaian atas
problem-problemnya secara kreatif dan mendapat persetujuan dari orang lain.
kemampuan
untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain, juga mampu memandang
dirinya dengan orang lain dengan rasa hormat.
kemampuan
mempertimbangkan dan memulai alternatif-alternatif, konsekuensi-konsekuensi
dari pelakunya.
10. Apa saja
faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi seseorang?
Jb: Kematangan emosi seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik intern (dari dalam diri sendiri) maupun
faktor ekstern (dari luar diri sendiri), yaitu antara lain adalah:
- Adanya penyesuaian diri yang baik, kemampuan untuk
berfungsi sebagai manusia yang dapat bergantung pada diri sendiri, harus
dikembangkan secara bertahap dan terus menerus seiring dengan bertambahnya
umur serta kedewasaannya. Setiap pribadi dalam kehidupannya selalu
mengalami perubahan secara terus menerus oleh karena itu diperlukan adanya
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada disekitarnya,
- Suasana lingkungan sosial, lingkungan keluarga maupun
lingkungan masyarakat sekitar yang berhubungan dengan proses-proses
sosialisasi yang dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang matang.
11. Sebutkan ciri-ciri perasaan emosional!
Jb:
12. Apakah yang dimaksud dengan stress (Rasmus
2004)? Dan sebutkan tipe-tipe dari stress!
Jb: Yang dimaksud dengan stress adalah respon tubuh yang
tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan yang terganggu, suatu fenomena
universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari,
setiap orang mengalaminya, stress memberi dampak secara total pada individu
yang terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual, stress
dapat mengancam keseimbangan fisiologis (Rasmus, 2004)
Tipe-tipe stress:
Stress
fisik, disebabkan oleh suhu atau temperature yang terlalu tinggi atau rendah,
suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus listrik.
Stress
psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial,
budaya, atau keamanan. (Sunaryo 2004)
Stess
mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang menimbulkan
penyakit.
Stress
fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ, atau
sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
13. Menurut Brench Grad, ditinjau dari
penyebabnya stress dibedakan menjadi 2 macam, sebutkan dan jelaskan!
Penyebab
makro, yaitu menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan, seperti kematian,
perceraian, pensiun, luka batin, kebangkrutan.
Penyebab
mikro, yaitu menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, seperti pertengkaran rumah
tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang akan dimakan, macet dan antrian.
14. Apakah yang dimaksud dengan kelompok/group
dan kelompok kerja/work team?
Jb: Yang dimaksud dengan kelompok/group adalah
sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang
secara bersama berupaya mencapai tujuan bersama.
Sedangkan
yang dimaksud dengan kelompok kerja/work team adalah kelompok yang berinteraksi
utamanya untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu
satu sama lain dalam hal wilayah kewenangannya masing-masing.
15. Apakah perbedaan kelompok dan team menurut
Laurie J. Mullins?
Jb:
TEAM
|
KELOMPOK
|
|
Ukuran
|
Terbatas
|
Medium dan besar
|
Seleksi
|
Krusial
|
Immaterial
|
Kepemimpinan
|
Berbagi atau dirotasi
|
Solo
|
Persepsi
|
Pemahaman pengetahuan saling
melengkapi
|
Fokus pada pemimpin
|
Gaya
|
Peran koordinasi yang tersebar
|
Konvergensi. Konformisme
|
Semangat
|
Interaksi dinamis
|
Kebersamaan mengalahkan musuh
|
16. Apa yang dimaksud dengan team work menurut
Katzenbach dan Smith?
Jb: Yang dimaksud dengan team work menurut Katzenbach dan
Smith adalah sekelompok kecil orang dengan keterampilan yang saling melengkapi
yang berkomitmen untuk maksud bersama (common purpose), menghasilkan
tujuan-tujuan, dan pendekatan bersama dimana mereka mengikatkan diri dalam
kebersamaan tanggung jawab (mutually accountable).
17. Sebutkan dan jelaskan cirri-ciri dari team!
Jb:
Ciri-ciri team:
Seluruh
anggota mempunyai tekad menyelesaikan tujuan atau misi yang dikembangkannya.
Tim
bekerja dalam lingkungan yang anggotanya saling terbuka dan percaya satu sama
lainnya.
Seluruh
anggota merasa memiliki tim, dan secara sukarela mereka berpartisipasi di
dalamnya.
Anggota
terdiri atas orang dengan pengalaman, gagasan, pandanganm yang berbeda dan
perbedaan ini dihargai.
Semua
anggota tim secara terus-menerus belajar dan memperbaiki dirinya. Hal ini
membantu meningkatkan kemampuan tim dalam memecahkan persoalan.
Semua
anggota tim mengerti peranan dan tanggung jawabnya, saling menghargai satu sama
lainnya.
Keputusan
diambil berdasarkan konsensus.
Setiap
anggota tim berkomunikasi secara terbuka, langsung, dan saling mendengarkan
satu sama lainnya secara objektif dan penuh kesabaran.
Tim
dapat menangani konflik tanpa harus memunculkan permusuhan.
Pimpinan
tim, apakah temporer atau tetap, mempraktekkan gaya kepemimpinan partisipatif.
18. Sebutkan jenis-jenis anggota team!
Jb:
Jenis-jenis anggota team:
MONKEY
Solusi menyatakan bahwa untuk menghadapi anggota team dengan
jenis seperti ini adalah dengan berbicara langsung kepadanya, apa sesungguhnya
yang akan memotivasi dia, apakah dia punya hasrat yang terpendam sehingga kita
dapat memberikan opsi kepada dia untuk pindah bagian, mungkin juga telah sekian
lama dalam sebuah pekerjaan tertentu dia merasa bosan, atau apa alasan lain
yang membuatnya tidak antusias dalam mencapai target yang telah diberikan
karena ini dapat mempengaruhi kinerja team secara menyeluruh.
MEDIOCORE
Biasa-biasa saja sebenarnya sah-sah saja, parameternya
adalah apabila seseorang yang sudah mencapai posisi tertentu, katakanlah
Manajer misalnya, dia sudah mendapat aktualisasi diri dan zona nyamannya, dia
memblok orang lain yang menjadi bawahannya untuk bertumbuh dan berkembang lebih
dibandingkan dia. Ini baru disebut ada sebuah masalah. Organisasi itu tumbuh
dan berkembang, dan bila dia mempunyai sikap seperti ini maka dia secara tidak
langsung juga menghalangi pertumbuhan dan perkembangan organisasi.
STAR
Yang merupakan bintang dalam sebuah tim. Ada beberapa
pendekatan yang ditawarkan yaitu dengan memberikan sebuah “Program Ownership”
seperti dengan memberikan sekolah lagi ke jenjang yang lebih tinggi (S2,S3,
dsb), memberikan sebuah “Car Ownership Program” atau “Motorcycle Ownership
Program” yang secara tidak langsung mengikat para STAR ini untuk dapat bertahan
di organisasi kita.
19. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan team/tidak efektif!
Jb:
Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan team/tidak efektif:
·
Anggota tidak memahami tujuan dan
misi team
·
Anggota tidak memahami peran dan
tanggung jawab yang dipikulnya
·
Anggota tidak memahami bagaimana
mengerjakan tugas atau bagaimana bekerja sebagai bagian dari suatu team
Anggota
menolak peran dan tanggung jawabnya
Anggota
tidak sepenuh hati meleburkan diri
Anggota
team yang kurang saling mengenal
Tidak
ada motivasi
Menentang:
mengkritik, menyalahkan orang lain
Menghalangi
kemajuan
Berusaha
mendominasi
Berlaku
pasif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
patrick is mine!
Patrick is Love
day month year
my facebook :)
About Me
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar