Senin, 18 Juni 2012
PSAK 23
09.15 |
Diposting oleh
AL_fhiesya |
Edit Entri
PSAK No. 23 PENDAPATAN
1 of 14
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23
PENDAPATAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23
tentang Pendapatan
disetujui dalam Rapat Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
pada tanggal 24 Agustus
1994 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan
Indonesia pada
tanggal 7 September 1994.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang
tidak material (immaterial
items)
Jakarta, 7 September 1994
Pengurus Pusat
Ikatan Akuntan Indonesia
Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
Hans Kartikahadi Ketua
Jusuf Halim Sekretaris
Hein G. Surjaatmadja Anggota
Katjep K. Abdoelkadir Anggota
Wahjudi Prakarsa Anggota
Jan Hoesada Anggota
M. Ashadi Anggota
Mirza Mochtar Anggota
IPG. Ary Suta Anggota
Sobo Sitorus Anggota
Timoty Marnandus Anggota
Mirawati Soedjono Anggota
PSAK No. 23 PENDAPATAN
2 of 14
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Tujuan
Ruang Lingkup
Definisi
PENJELASAN
Pengukuran Pendapatan
Pengidentifikasian Transaksi
Penjualan Barang
Penjualan Jasa
Bunga, Royalti dan Dividen
Pengungkapan
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.23
PENDAPATAN
Pengukuran Pendapatan
Penjualan Barang
Penjualan Jasa
Bunga, Royalti dan Dividen
Pengungkapan
Tanggal Efektif
PSAK No. 23 PENDAPATAN
3 of 14
PENDAHULUAN
Tujuan
Penghasilan didefinisikan dalam Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian
Laporan Keuangan sebagai peningkatan manfaat ekonomi
selama suatu
periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau
penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas,
yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Penghasilan (income)
meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan
(gain). Pendapatan
adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan
yang biasa dan
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan,
penghasilan jasa
(fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Tujuan
Pernyataan ini adalah untuk
mengatur perlakuan akuntansi untuk pendapatan yang timbul
dari transaksi
dan peristiwa ekonomi tertentu.
Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah
menentukan
saat pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar
kemungkinan
manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dan
manfaat ini
dapat diukur dengan andal. Pernyataan ini
mengidentifikasikan keadaan yang
memenuhi kriteria tersebut agar pendapatan dapat diakui.
Pernyataan ini
juga memberikan pedoman praktis dalam penerapan kriteria
tersebut.
Ruang Lingkup
01 Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan
yang
timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini:
(a) penjualan barang;
(b) penjualan jasa; dan
(c) penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain
yang
menghasilkan bunga, royalti dan dividen.
02 Barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan
barang yang dibeli untuk dijual kembali, seperti barang
dagang yang dibeli
pengecer atau tanah dan properti lain yang dibeli untuk
dijual kembali.
03 Penjualan jasa biasanya menyangkut pelaksanaan tugas yang secara
kontraktual telah disepakati untuk dilaksanakan selama
suatu periode waktu
yang disepakati oleh perusahaan. Jasa tersebut dapat
diserahkan selama satu
periode atau selama lebih dari satu periode. Beberapa kontrak
penjualan jasa
yang timbul dari kontrak konstruksi, misalnya, kontrak
penjualan jasa
mengenai manajer proyek dan arsitek, tidak dibahas dalam
Pernyataan ini.
PSAK No. 23 PENDAPATAN
4 of 14
04 Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain menimbulkan
pendapatan
dalam bentuk:
(a) bunga - pembebanan untuk penggunaan kas atau setara
kas atau
jumlah terhutang kepada perusahaan;
(b) royalti - pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka
panjang
perusahaan, misalnya, paten, merek dagang, hak cipta, dan
perangkat
lunak komputer; dan
(c) dividen - distribusi laba kepada pemegang investasi
ekuitas sesuai
dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu.
05 Pendapatan berikut ini telah atau akan diatur dalam standar
akuntansi
keuangan tersendiri sehingga tidak dibahas dalam
Pernyataan ini:
(a) perjanjian sewa guna usaha (diatur dalam Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan No. 30 tentang Akuntansi Sewa Guna
Usaha);
(b) dividen yang timbul dari investasi yang dipertanggungjawabkan
menurut metode ekuitas (diatur dalam Pernyataan Standar
Akuntansi
Keuangan No. 13 tentang Akuntansi Untuk Investasi);
(c) kontrak asuransi dari perusahaan asuransi (untuk jenis
asuransi
kerugian, diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.
28 tentang Akuntansi Asuransi Kerugian);
(d) perubahan dalam nilai wajar dari aktiva dan kewajiban
finansial atau
pelepasannya;
(e) perubahan dalam nilai aktiva lancar lain;
(f) pertumbuhan alami dari ternak dan hasil pertanian;
(g) hasil hutan (diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.
32tentangAkuntansiPengusahaanHutan); dan
(h) ekstraksi hasil tambang (diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi
Keuangan No. 33 tentang Akuntansi Pertambangan Umum).
Definisi
06 Berikut adalah pengertia n istilah yang digunakan dalam Pernyataan
ini:
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus
masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi
penanam
modal.
PSAK No. 23 PENDAPATAN
5 of 14
Nilai wajar adalah suatu jumLah, untuk itu suatu aktiva
mungkin ditukar atau
suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami
dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction).
07 Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat
ekonomi
yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk
dirinya sendiri.
Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak
pertambahan nilai,
bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke
perusahaan dan tidak
mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan karena itu harus
dikeluarkan dari
pendapatan. Begitupun dalam hubungan keagenan, arus masuk
bruto
manfaat ekonomi termasuk jumlah yang ditagih atas nama
prinsipal, tidak
mengakibatkan kenaikan ekuitas perusahaan, dan karena itu
bukan
merupakan pendapatan. Yang merupakan pendapatan hanyalah
komisi yang
diterima dari prinsipal.
PENJELASAN
Pengukuran Pendapatan
08 Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima
atau
yang dapat diterima.
09 Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya
ditentukan
oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau
pemakai aktiva
tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima
atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah
diskon dagang dan
rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan.
10 Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan
jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang
diterima atau
yang dapat diterima. Namun, bila arus masuk dari kas atau
setara kas
ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin
kurang dari jumlah
nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Misalnya, suatu
perusahaan dapat memberikan kredit bebas bunga kepada
pembeli atau
menerima wesel tagih dari pembeli dengan tingkat bunga di
bawah pasar
sebagai imbalan dari penjualan barang. Bila perjanjian
tersebut secara efektif
merupakan suatu transaksi finansial, nilai wajar imbalan
ditentukan dengan
pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan
menggunakan
suatu tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga
tersirat tersebut adalah
yang paling mudah ditentukan dari:
(a) tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen yang serupa
dari suatu
penerbit (issuer) dengan penilaian kredit (credit rating)
yang sama;
atau
(b) suatu tingkat bunga untuk mengurangi (discount) nilai
nominal
instrumen tersebut ke harga jual tunai pada saat ini dari
barang atau
jasa. Perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari
imbalan
tersebut diakui sebagai pendapatan bunga sebagaimana
dijelaskan
paragraf 28 dan 29.
PSAK No. 23 PENDAPATAN
6 of 14
11 Bila barang atau jasa dipertukarkan (barter) untuk barang atau
jasa
dengan sifat dan nilai yang sama, maka pertukaran tersebut
tidak dianggap
sebagai suatu transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Hal
ini sering
terjadi dengan komoditi seperti minyak atau susu di mana
penyalur
menukarkan (swap) persediaan di berbagai lokasi untuk
memenuhi
permintaan dengan suatu dasar tepat waktu dalam suatu
lokasi tertentu. Bila
barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan
dengan barang dan
jasa yang tidak serupa, pertukaran tersebut dianggap
sebagai transaksi yang
mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut diukur pada
nilai wajar dari
barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan
jumlah kas atau
setara kas yang ditransfer.
12 Kriteria pengakuan dalam Pernyataan ini biasanya diterapkan secara
terpisah kepada setiap transaksi. Namun, dalam keadaan
tertentu, adalah
perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada
komponenkomponen
yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu
transaksi
tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi
tersebut. Misalnya,
bila harga penjualan dari suatu produk termasuk jumlah
yang dapat
diidentifikasi untuk jasa purna jual, jumlah tersebut
ditangguhkan dan diakui
sebagai pendapatan selama periode di mana jasa tersebut
dilakukan.
Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau
lebih transaksi
bersama-sama bila transaksi-transaksi tersebut terikat
sedemikian rupa
sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti
tanpa melihat
kepada rangkaian transaksi tersebut secara keseluruhan.
Misalnya, suatu
perusahaan dapat menjual barang dan, pada saat yang sama,
menyetujui
perjanjian yang terpisah untuk membeli kembali barang
tersebut di kemudian
hari, sehingga meniadakan pengaruh yang sesungguhnya dari
transaksi
tersebut; dalam hal ini, kedua transaksi tersebut
diperlakukan bersamaan.
Penjualan Barang
13 Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi
berikut
dipenuhi:
(a) perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan
dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
(b) perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan
pengendalian efektif
atas barang yang dijual;
(c) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
(d) besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan
dengan
transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut; dan
(e) biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan
dengan
transaksi penjualan dapat diukur dengan andal
PSAK No. 23 PENDAPATAN
7 of 14
14 Penentuan kapan suatu perusahaan telah memindahkan risiko
signifikan
dan manfaat kepemilikan kepada pembeli memerlukan
pengujian keadaan
transaksi tersebut. Pada umumnya, pemindahan risiko dan
manfaat
kepemilikan bersamaan waktunya dengan pemindahan hak milik
atau
pemindahan penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli.
Hal ini terjadi
pada kebanyakan penjualan eceran. Dalam hal lain,
pemindahan risiko dan
manfaat kepemilikan terjadi pada saat yang berbeda dengan
pemindahan hak
milik atau pemindahan penguasaan atas barang tersebut.
15 Jika perusahaan tersebut menahan risiko signifikan dari
kepemilikan,
transaksi tersebut bukanlah suatu penjualan dan pendapatan
tidak diakui.
Suatu perusahaan dapat menahan risiko kepemilikan yang
signifikan dengan
berbagai cara. Misalnya:
(a) bila perusahaan menahan kewajiban sehubungan dengan
pelaksanaan
suatu hal yang tidak memuaskan yang tidak dijamin
sebagaimana
lazimnya;
(b) bila penerimaan pendapatan dari suatu penjualan
tertentu tergantung
pada pendapatan pembeli yang bersumber dari penjualan
barang yang
bersangkutan;
(c) bila pengiriman barang tergantung pada instalasinya,
dan instalasi
tersebut merupakan bagian signifikan dari kontrak yang
belum
diselesaikan oleh perusahaan; dan
(d) bila pembeli berhak untuk membatalkan pembelian
berdasarkan
alasan yang ditentukan dalam kontrak dan perusahaan tidak
dapat
memastikan apakah akan terjadi retur.
16 Jika perusahaan hanya menahan risiko tidak signifikan atas
kepemilikan,
transaksi tersebut adalah suatu penjualan dan pendapatan
diakui. Misalnya,
penjual mungkin menahan hak milik atas barang semata-mata
untuk
melindungi kolektibilitas dari jumlah yang jatuh tempo.
Dalam hal seperti itu,
jika perusahaan telah memindahkan manfaat kepemilikan dan
risiko yang
signifikan transaksi tersebut adalah suatu penjualan dan
pendapatan harus
diakui. Contoh lain perusahaan yang hanya menahan risiko
yang tidak
signifikan dari kepemilikan adalah dalam penjualan eceran
dengan syarat
dapat dikembalikan bila pelanggan tidak puas. Pendapatan
dalam hal ini
diakui pada waktu penjualan dilakukan jika penjual dapat
mengestimasi
secara andal retur yang akan terjadi dan mengakui suatu
kewajiban untuk
retur berdasarkan pengalaman sebelumnya dan faktor-faktor
lain yang
relevan.
17 Pendapatan diakui hanya bila besar kemungkinan manfaat ekonomi
sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada
perusahaan.
Kadang-kadang, kemungkinan hal tersebut terjadi sangat
kecil, sampai
imbalan diterima atau sampai suatu ketidakpastian
dihilangkan. Misalnya,
belum ada kepastian bahwa pemerintahan asing akan memberi
ijin untuk
pengiriman imbalan untuk suatu penjualan di suatu negara
asing. Bila ijin
diberikan, ketidakpastian tersebut dihilangkan dan
pendapatan diakui.
Namun, bila suatu ketidakpastian timbul tentang
kolektibilitas sejumlah
PSAK No. 23 PENDAPATAN
8 of 14
tertentu yang telah termasuk dalam pendapatan, jumlah yang
tidak tertagih
atau jumlah yang pemulihannya tidak lagi besar
kemungkinannya, diakui
sebagai beban, menggantikan penyesuaian jumlah pendapatan
yang diakui
semula.
18 Pendapatan dan beban sehubungan dengan suatu transaksi atau
peristiwa
tertentu diakui secara bersamaan; proses ini biasanya
mengacu pada
pengaitan pendapatan dengan beban (matching revenue and
expose). 8eban,
termasuk jaminan dan biaya lain yang terjadi setelah
pengiriman barang,
biasanya dapat diukur dengan andal jika kondisi lain untuk
pengakuan
pendapatan yang berkaitan dapat dipenuhi. Tetapi,
pendapatan tidak dapat
diakui bila beban yang berkaitan tidak dapat diukur dengan
andal. Dalam
keadaan demikian, setiap imbalan yang telah diterima untuk
penjualan
barang tersebut diakui sebagai suatu kewajiban.
PENJUALAN JASA
19 Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat
diestimasi
dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi
tersebut harus
diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari
transaksi pada tanggal
neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan
andal bila seluruh
kondisi berikut ini dipenuhi:
(a) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
(b) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi
tersebut akan diperoleh perusahaan;
(c) tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal
neraca dapat
diukur dengan andal; dan
(d) biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya
untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan
andal.
20 Pengakuan pendapatan dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari
suatu transaksi sering disebut sebagai metode persentase
penyelesaian.
Menurut metode ini, pendapatan diakui dalam periode
akuntansi pada saat
jasa diberikan. Pengakuan pendapatan atas dasar ini
memberikan informasi
yang berguna mengenai tingkat kegiatan jasa dan kinerja
suatu perusahaan
dalam suatu periode.
21 Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi
sehubungan
dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan.
Namun, bila suatu
ketidakpastian timbul mengenai kolektibilitas suatu jumlah
yang telah
termasuk dalam pendapatan, jumlah yang tidak tertagih,
atau jumlah yang
pemulihannya (recovery) tidak lagi besar kemungkinannya,
diakui sebagai
suatu beban dari pada penyesuaian jumlah pendapatan yang
diakui semula.
PSAK No. 23 PENDAPATAN
9 of 14
22 Suatu perusahaan dapat membuat estimasi yang andal setelah
perusahaan tersebut mencapai persetujuan mengenai hal-hal
berikut dengan
pihak lain dalam transaksi tersebut:
(a) hak masing- masing pihak yang pelaksanaannya dapat
dipaksakan
dengan kekuatan hukum berkenaan dengan jasa yang diberikan
dan
diterima pihak-pihak tersebut;
(b) imbalan yang harus dipertukarkan; dan
(c) cara dan persyaratan penyelesaian.
Biasanya perusahaan perlu mempunyai sistem anggaran dan
pelaporan
keuangan intern yang efektif. Perusahaan tersebut menelaah
dan bila perlu
merevisi estimasi pendapatan sewaktu jasa diberikan.
Kebutuhan revisi
tersebut tidak perlu mengindikasikan bahwa hasil transaksi
tersebut tidak
dapat diestimasi dengan andal.
23 Tingkat penyelesaian suatu transaksi dapat ditentukan dengan
berbagai
metode. Suatu perusahaan menggunakan metode yang dapat
mengukur
dengan andal jasa yang diberikan. Tergantung pada sifat
transaksi, metode
tersebut dapat meliputi:
(a) survei pekerjaan yang telah dilaksanakan;
(b) jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai
persentase dari
total jasa yang harus dilakukan;
(c) proporsi biaya yang terjadi hingga tanggal tertentu
dibagi estimasi
total biaya transaksi tersebut. Hanya biaya yang
mencerminkan jasa
yang dilaksanakan hingga tanggal tertentu dimasukkan dalam
biaya
yang terjadi hingga tanggal tersebut. Hanya biaya yang
mencerminkan
jasa yang dilakukan, atau yang harus dilakukan dimasukkan
kedalam
estimasi total biaya transaksi tersebut.
Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari
pelanggan sering
tidak mencerminkan jasa yang dilakukan.
24 Untuk tujuan praktis, bila jasa dihasilkan oleh sejumlah kegiatan
yang
tidak dapat ditentukan selama suatu periode tertentu,
pendapatan diakui atas
dasar garis lurus selama periode tertentu kecuali jika ada
bukti bahwa ada
metode lain yang lebih baik yang dapat mencerminkan
tingkat penyelesaian.
Bila kegiatan tertentu jauh lebih signifikan daripada
kegiatan yang lain,
pengakuan pendapatan ditunda sampai kegiatan yang
signifikan tersebut
dilakukan.
25 Bila hasil transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat
diestimasi
dengan andal, pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan
dengan beban
yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.
PSAK No. 23 PENDAPATAN
10 of 14
26 Selama tahap awal suatu transaksi, seringkali terjadi bahwa hasil
transaksi tersebut tidak dapat diestimasi dengan andal.
Namun demikian,
besar kemungkinan terjadi bahwa perusahaan tersebut akan
memperoleh
kembali biaya transaksi yang terjadi. Oleh karena itu,
pendapatan yang diakui
hanya yang berkaitan dengan biaya yang telah terjadi yang
diharapkan dapat
diperoleh kembali. Karena hasil transaksi tersebut tidak
dapat diestimasi
dengan andal, tidak ada laba yang diakui.
27 Jika hasil dari suatu transaksi tidak dapat diestimasi dengan
andal dan
kecil kemungkinan biaya yang terjadi akan diperoleh
kembali, pendapatan
tidak diakui dan biaya yang terjadi diakui sebagai beban.
Bila kondisi yang
semula mengakibatkan estimasi hasil kontrak tidak dapat
dilakukan dengan
andal tidak lagi ada, pendapatan diakui sesuai dengan paragraf
19,
menggantikan paragraf 25.
Bunga, Royalti dan Dividen
28 Pendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva perusahaan oleh
pihakpihak
lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen harus
diakui atas
dasar yang dijelaskan dalam paragraf 29 bila:
(a) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi
tersebut akan diperoleh perusahaan; dan
(b) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
29 Pendapatan harus diakui dengan dasar sebaqai berikut:
(a) bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang
memperhitungkan
hasil efektif aktiva tersebut;
(b) royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan
substansi
perjanjian yang relevan; dan
(c) dalam metode biaya (cost method), dividen tunai harus
diakui bila hak
pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
30 Hasil efektif suatu aktiva merupakan tingkat yang diperlukan untuk
mendiskontokan aliran penerimaan kas dimasa depan yang
diharapkan
selama hidup aktiva tersebut untuk menyamakan jumlah
tercatat semula dari
aktiva tersebut. Pendapatan bunga mencakup jumlah
amortisasi setiap
diskon, premium atau perbedaan lain antara jumlah tercatat
semula dari
suatu instrumen hutang dan jumlahnya pada saat jatuh
tempo.
31 Jika bunga yang belum dibayar telah diakru sebelum pembelian suatu
investasi (investment) yang berbunga, penerimaan
bunga kemudian
dialokasikan antara periode sebelum dan sesudah; hanya
bagian setelah
pembelian yang diakui sebagai pendapatan. Jika dividen
pada sekuritas
ekuitas diumumkan dari penghasilan neto sebelum pembelian,
dividen
PSAK No. 23 PENDAPATAN
11 of 14
tersebut dikurangi dari harga beli sekuritas tersebut.
Jika sulit untuk
membuat alokasi seperti itu kecuali atas dasar arbriter,
dividen diakui sebagai
pendapatan kecuali bila dividen itu dengan jelas merupakan
suatu perolehan
kembali dari sebagian harga beli sekuritas ekuitas
tersebut.
32 Royalti diakru sesuai dengan syarat perjanjian yang relevan
kecuali,
dengan memperhatikan hakikat perjanjian, adalah lebih
sesuai untuk
mengakui pendapatan atas suatu dasar yang sistematik dan
rasional lain.
33 Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi
sehubungan
dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan
tersebut. Namun, bila
ketidakpastian timbul tentang kolektibilitas sejumlah yang
telah termasuk
dalam pendapatan, jumlah yang tidak dapat ditagih, atau
jumlah yang
pemulihannya tidak lagi besar kemungkinannya, diakui
sebagai beban,
daripada penyesuaian jumlah pendapatan yang diakui semula.
Pengungkapan
34 Perusahaan harus mengungkapkan:
(a) kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan
pendapatan
termasuk metode yang dianut untuk menentukan tingkat
penyelesaian
transaksi penjualan jasa;
(b) jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang
diakui selama
periode tersebut termasuk pendapatan dari:
(i) penjualan barang
(ii) penjualan jasa
(iii) bunga
(iv) royalti
(v) dividen
(c) jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang
atau jasa
dimasukkan dalam setiap kategori yang signifikan dari
pendapatan;
(d) pendapatan yang ditunda pengakuannya.
35 Suatu perusahaan mengungkapkan setiap keuntungan dan kerugian
kontinjen sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.8
tentang Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal
Neraca. Keuntungan dan
kerugian kontinjen dapat timbul dari pos-pos seperti biaya
jaminan, klaim,
denda, atau kemungkinan kerugian lainnya.
PSAK No. 23 PENDAPATAN
12 of 14
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN NO. 23
PENDAPATAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pernyataan No. 23
terdiri dari
paragraf 36 - 44. Pernyataan ini harus dibaca dalam
konteks paragraf 1-35.
36 Pernyataan ini harus diterapkan dalam akuntansi untuk pendapatan
yang
timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini:
(a) penjualan barang;
(b) penjualan jasa; dan
(c) penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain
yang
menghasilkan bunga royalti dan dividen.
Pengukuran Pendapatan
37 Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima
atau
yang dapat diterima.
Penjualan Barang
38 Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi
berikut
dipenuhi:
(a) perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan
dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
(b) perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan
pengendalian efektif
atas barang yang dijual;
(c) jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
(d) besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan
dengan
transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut; dan
(e) biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan
dengan
transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
Penjualan Jasa
39 Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat
diestimasi
dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi
tersebut harus
diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari
transaksi pada tanggal
neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan
andal bila seluruh
kondisi berikut ini dipenuhi:
(a) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
PSAK No. 23 PENDAPATAN
13 of 14
(b) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi
tersebut akan diperoleh perusahaan;
(c) tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal
neraca dapat
diukur dengan andal; dan
(d) biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya
untuk
menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan
andal.
40 Bila hasil transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat
diestimasi
dengan andal, pendapatan yang diakui hanya yang berkaitan
dengan beban
yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.
Bunga, Royalti dan Dividen
41 Pendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva perusahaan oleh
pihakpihak
lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen harus
diakui atas
dasar yang diatur dalam paragraf 42 bila:
(a) besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi
tersebut akan diperoleh perusahaan; dan
(b) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
42 Pendapatan harus diakui dengan dasar sebaqai berikut:
(a) bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang
memperhitungkan
hasil efektif aktiva tersebut;
(b} royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan
substansi
perjanjian yang relevan; dan
(c) dalam metode biaya (cost method), dividen tunai harus
diakui bila hak
pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Pengungkapan
43 Perusahaan harus mengungkapkan:
(a) kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan
pendapatan
termasuk metode yang dianut untuk menentukan tingkat
penyelesaian
transaksi penjualan jasa;
(b) jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang
diakui selama
periode tersebut termasuk pendapatan dari:
(i) penjualan barang
(ii) penjualan jasa
PSAK No. 23 PENDAPATAN
14 of 14
(iii) bunga
(iv) royalti
(v) dividen
(c) jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang
atau jasa
dimasukkan dalam setiap kategori yang signifikan dari
pendapatan;
(d) pendapatan yang ditunda pengakuannya.
Tanggal Efektif
44 Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan yang mencakupi
periode
laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
1995. Penerapan
lebih dini dianjurkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
patrick is mine!
Patrick is Love
day month year
my facebook :)
About Me
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar